Selasa, 29 Januari 2013

kehilangan



Kehilangan

“Seketika ada pertemuan
Pastilah ada sebuah perpisahan nantinya”

            Setiap manusia pasti pernah mengalami kehilangan, tidak hanya harta akan tetapi meliputi kesehatan, kehormatan, kepercayaan, kekasih dan cinta. Bahkan, terkadang keberhasilan yang telah dicapai bisa hilang dengan sekejap.
 harold h. Bloomfield, mengatakan pada sisi tertentu sebetulnya merupakan suatu yang hilang. Yaitu, kehilangan sasaran yang akan diperjuangkan.
Ketika allah memberikan sebuah ujian, adakalanya seseorang bisa bersabar menerima dan menghadapi musibah (kehilangan). Namun banyak pula orang yang bingung, stress, bahkan bisa jadi gila karena tidak bisa menerima kehilangan tersebut. Keterkaitannya yang kuat terhadap sesuatu yang dimiliki menjadikan ‘jiwanya terputus dan hampa’ jika sesuatu itu hilang.
Kehilangan bisa menimpa siapa saja. Tak pandang bulu. Lelaki, perempuan, anak-anak, orang tua, orang desa, orang kota. Siapa saja. Ini adalah karena kehilangan adalah sebuah proses yang harus dilalui dalam bergulirnya kehidupan.
Kita ingat pepatah jawa: “lueh apik nelongso ket saiki mengko nek akhire nelongso ora kaget, dibanding saiki urep penak tapi akhire nelongso rasane luweh dipulosoro”.
Adapula istilah “Kita ada karena ketiadaan dan ketiadaan ada  karena ada”. jika dibaca sekilas membingungkan, akan tetapi ini sering dilupakan oleh orang. Di dunia, kehilangan pada hakikatnya merupakan unsur esensial dalam proses penciptaan. Bunga mawar merekah, kuntum pun hilang. Fajar menyingsing, malam pun hilang. Kematian datang, hidup pun hilang.
Dalam hal terahir, banyak orang yang menganggap kehilangan hidup adalah tragedi terbesar dalam perjalanan sejarah manusia. Itulah sebabnya, orang berusaha mempertahankan hidup dengan sekuat tenaga dan biaya. Bahkan untuk mempertahankan hidupnya, tak sedikit orang yang rela mengorbankan apa saja, termasuk keimanannya. Padahal sejatinya, kehilangan hidup adalah sesuatu yang pasti dialami.
Kita tengok negeri “.....” , yang warganya banyak membuat tempat berlindung dari kiamat. Ada yang membuat rumah bawah tanah anti gempa, anti banjir dan didalamnya pun tersedia setok makanan yang diperkirakan tidak akan habis dimakan selama beberapa tahun. Na’udzubillah, ini sebuah kedzaliman yang amatlah nyata dan besar. Yakinlah, sebagai orang yang beriman kiamat pastilah akan datang, dan hanya allah lah yang tau kapan waktunya, agar manusia dibalas sesuai dengan apa-apa yang telah ia usahakan. Wallahu a’lam.
Hidup memang karunia allah terbesar pada ciptaan-Nya. Sejauh ini tidak ada yang mampu menciptakan hidup. Robot secanggih apapun dengan sejuta mikrochip dan sensor elektrokimiawi pun tidak ada yang mampu menjalani hidup seperti halnya makhluk ciptaan allah.
Selanjutnya, bagaimana dengan kematian?
Kematian, sesungguhnya tidak kalah menakjubkan dengan hidup. Kematian, sebagaimana hidup, adalah karunia karunia terbesar dari allah untuk makhluknya. Sebab, kematian tidak sama dengan matinya robot ciptaan manusia. Kematian merupakan gerbang dari kehidupan yang baru.
            Al-qur’an, misalnya, memandang kematian sebagai awal kehidupan yang sebenar-benarnya. Itulah sebabnya, sufi yazid bustomi, sangat herang mengapa orang takut mati. Bukan kehidpan yang takut pada kematian, tetapi seharusnya kematian yang takut pada kehidupan. Mengapa demikian karena kematian sebagai awal kehidupan yang hakiki.
            Allah melukiskan kehidupan dunia ini hanyalah seperti senda gurau dan permainan. Sedangkan hidup setelah kematian sebuah kehidupan yang sebenar-benarnya kehidupan.
 $tBur ÍnÉ»yd äo4quysø9$# !$u÷R$!$# žwÎ) ×qôgs9 Ò=Ïès9ur 4 žcÎ)ur u#¤$!$# notÅzFy$# }Îgs9 ãb#uquptø:$# 4 öqs9 (#qçR$Ÿ2 šcqßJn=ôètƒ ÇÏÍÈ  
Artinya:
dan Tiadalah kehidupan dunia ini melainkan senda gurau dan main-main. dan Sesungguhnya akhirat Itulah yang sebenarnya kehidupan, kalau mereka mengetahui. (Qs. Al-ankabut : 64)
            untuk itulah, allah selalu mewanti-wanti manusia untuk membekali diri dalam mengarungi kehidupan yang sebenar-benarnya.
(#qà)¨?$#ur ©!$# 4 ¨bÎ) ©!$# 7ŽÎ7yz $yJÎ/ tbqè=yJ÷ès? ÇÊÑÈ  
Artinya:
dan bertakwalah kepada Allah, Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan. (qs. Al-hasyr : 18)
            semoga ini dapat menjadi renungan untuk kita semua, semoga allah akan senantiasa memelihara kita dalam rahmat dan ketaatan kepadanya, amien.....




Tidak ada komentar:

Posting Komentar