Kehilangan
“Seketika ada
pertemuan
Pastilah ada
sebuah perpisahan nantinya”
Setiap
manusia pasti pernah mengalami kehilangan, tidak hanya harta akan tetapi
meliputi kesehatan, kehormatan, kepercayaan, kekasih dan cinta. Bahkan,
terkadang keberhasilan yang telah dicapai bisa hilang dengan sekejap.
harold h. Bloomfield, mengatakan pada sisi
tertentu sebetulnya merupakan suatu yang hilang. Yaitu, kehilangan sasaran yang
akan diperjuangkan.
Ketika
allah memberikan sebuah ujian, adakalanya seseorang bisa bersabar menerima dan
menghadapi musibah (kehilangan). Namun banyak pula orang yang bingung, stress,
bahkan bisa jadi gila karena tidak bisa menerima kehilangan tersebut.
Keterkaitannya yang kuat terhadap sesuatu yang dimiliki menjadikan ‘jiwanya
terputus dan hampa’ jika sesuatu itu hilang.
Kehilangan
bisa menimpa siapa saja. Tak pandang bulu. Lelaki, perempuan, anak-anak, orang
tua, orang desa, orang kota. Siapa saja. Ini adalah karena kehilangan adalah
sebuah proses yang harus dilalui dalam bergulirnya kehidupan.
Kita
ingat pepatah jawa: “lueh
apik nelongso ket saiki mengko nek akhire nelongso ora kaget, dibanding saiki
urep penak tapi akhire nelongso rasane luweh dipulosoro”.
Adapula
istilah “Kita ada karena ketiadaan dan ketiadaan
ada karena ada”. jika dibaca sekilas membingungkan, akan tetapi ini
sering dilupakan oleh orang. Di dunia, kehilangan pada hakikatnya merupakan
unsur esensial dalam proses penciptaan. Bunga mawar merekah, kuntum pun hilang.
Fajar menyingsing, malam pun hilang. Kematian datang, hidup pun hilang.
Dalam
hal terahir, banyak orang yang menganggap kehilangan hidup adalah tragedi
terbesar dalam perjalanan sejarah manusia. Itulah sebabnya, orang berusaha
mempertahankan hidup dengan sekuat tenaga dan biaya. Bahkan untuk
mempertahankan hidupnya, tak sedikit orang yang rela mengorbankan apa saja,
termasuk keimanannya. Padahal sejatinya, kehilangan hidup adalah sesuatu yang
pasti dialami.
Kita
tengok negeri “.....” , yang warganya banyak membuat tempat berlindung dari
kiamat. Ada yang membuat rumah bawah tanah anti gempa, anti banjir dan
didalamnya pun tersedia setok makanan yang diperkirakan tidak akan habis
dimakan selama beberapa tahun. Na’udzubillah, ini sebuah kedzaliman yang amatlah
nyata dan besar. Yakinlah, sebagai orang yang beriman kiamat pastilah akan
datang, dan hanya allah lah yang tau kapan waktunya, agar manusia dibalas
sesuai dengan apa-apa yang telah ia usahakan. Wallahu a’lam.
Hidup
memang karunia allah terbesar pada ciptaan-Nya. Sejauh ini tidak ada yang mampu
menciptakan hidup. Robot secanggih apapun dengan sejuta mikrochip dan sensor
elektrokimiawi pun tidak ada yang mampu menjalani hidup seperti halnya makhluk
ciptaan allah.
Selanjutnya,
bagaimana dengan kematian?
Kematian, sesungguhnya tidak kalah
menakjubkan dengan hidup. Kematian, sebagaimana hidup, adalah karunia karunia
terbesar dari allah untuk makhluknya. Sebab, kematian tidak sama dengan matinya
robot ciptaan manusia. Kematian merupakan gerbang dari kehidupan yang baru.
Al-qur’an,
misalnya, memandang kematian sebagai awal kehidupan yang sebenar-benarnya.
Itulah sebabnya, sufi yazid bustomi, sangat herang mengapa orang takut mati.
Bukan kehidpan yang takut pada kematian, tetapi seharusnya kematian yang takut
pada kehidupan. Mengapa demikian karena kematian sebagai awal kehidupan yang
hakiki.
Allah
melukiskan kehidupan dunia ini hanyalah seperti senda gurau dan permainan.
Sedangkan hidup setelah kematian sebuah kehidupan yang sebenar-benarnya
kehidupan.
$tBur ÍnÉ»yd äo4quysø9$# !$u÷R$!$# wÎ) ×qôgs9 Ò=Ïès9ur 4 cÎ)ur u#¤$!$# notÅzFy$# }Îgs9 ãb#uquptø:$# 4 öqs9 (#qçR$2 cqßJn=ôèt ÇÏÍÈ
Artinya:
dan Tiadalah kehidupan dunia ini
melainkan senda gurau dan main-main. dan Sesungguhnya akhirat Itulah yang
sebenarnya kehidupan, kalau mereka mengetahui. (Qs. Al-ankabut : 64)
untuk
itulah, allah selalu mewanti-wanti manusia untuk membekali diri dalam
mengarungi kehidupan yang sebenar-benarnya.
(#qà)¨?$#ur ©!$# 4 ¨bÎ) ©!$# 7Î7yz $yJÎ/ tbqè=yJ÷ès? ÇÊÑÈ
Artinya:
dan bertakwalah kepada Allah,
Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan. (qs. Al-hasyr : 18)
semoga
ini dapat menjadi renungan untuk kita semua, semoga allah akan senantiasa
memelihara kita dalam rahmat dan ketaatan kepadanya, amien.....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar