Minggu, 08 Februari 2015

penelitian dasar dan terapan



.    Penelitian Dasar dan Terapan
Penelitian Dasar (Basic Research). Penelitian dasar atau penelitian murni adalah pencarian terhadap sesuatu karena ada perhatian atau keingintahuan terhadap hasil suatu aktivitas. Penelitian dasar dikerjakan tanpa memikirkan kepraktisan atau titik terapan. Hasil dari penelitian dasar adalah pengetahuan umum dan pengertian-pengertian  atau  hubungan-hubungan. Pengetahuan umum ini untuk memecahkan masalah-masalah praktis, jadi tidak memberikan jawaban yang menyeluruh untuk tiap masalah tersebut.
Penelitian Terapan (Applied Research/Practical Research) Penelitian terapan adalah penyelidikan yang hati-hati, sistematik dan terus-menerus terhadap suatu masalah dengan tujuan untuk digunakan dengan segera pada keperluan tertentu. Hasil penelitian tidak perlu sebagai suatu penemuan yang baru, tetapi merupakan aplikasi baru dari penelitian yang telah ada.
Penelitian terapan memilih masalah yang ada hubungannya dengan keinginan masyarakat serta untuk memperbaiki praktek-praktek yang ada. Penelitian terapan diharapkan hasilnya diperoleh dalam waktu dekat/secepatnya, karena bila penelitiannya cukup lama maka diragukan hasilnya sudah kadaluarsa.
2.    Kualitatif dan Kuantitatif
Dalam pengertian paling sederhana, data kuantitatif  melibatkan angka-angka, sedangkan data kualitatif melibatkan kata-kata.  Tetap ini perbedaan yang sangat sederhana dan ringkas.  Metode kualitatif dan kuantitatif berbeda  pada tujuan penelitian masing-masing, metode penelitian yang digunakan peneliti, peran peneliti dan tingkat yang mungkin disamaratakan.
Penelitian kuantitatif pada umumnya mendasarkan penelitiannya atas fakta yang dipercaya dan perasaan yang dapat dipisahkan. Dimana dunia merupakan fakta yang dapat ditemukan. Penelitian kualitatif, pada sisi lain, berasumsi bahwa dunia itu terdiri dari berbagai kenyataan, secara sosial dibangun dengan pandangan individu yang berbeda pada situasi yang sama. Ketika terdapat suatu penelitian yang tepat, peneliti kuantitatif mencari dan menetapkan hubungan antara variabel dan kadang-kadang menjelaskan penyebab dari hubungan itu. Penelitian kualitatif, pada satu sisi, lebih terkait tentang pemahaman situasi dan peristiwa dari sudut pandang seseorang. Maka seseorang cenderung untuk terlibat secara langsung dalam proses penelitiannya sendiri.
Penelitian kuantitatif telah menetapkan secara luas langkah-langkah umum untuk memandu peneliti dalam melaksanakannya. Penelitiaan kualitatif cenderung dirancang menjadi presstablished. Peneliti kualitatif lebih banyak mempunyai exibilas didalamnya, kedua-duanya menggunakan strategi dalam penelitian mereka secara keseluruhan. Kedua penelitian itu cenderung dirancang untuk muncul selama penelitian. Peran peneliti yang paling sering dalam penelitian kuantitatif adalah sebagai seorang peninjau yang bebas, sedangkan peneliti kualitatif cenderung terlibat langsung dalam situasi penelitian yang dilakukan. Jenis tradisi belajar yang kuantitatif adalah eksperimen, untuk kualitatif adalah etnografi.
Akhirnya, kebanyakan peneliti ingin menetapkan penyamarataan yang melebihi situasi tertentu dengan segera. Peneliti kualitatif, pada sisi lain, sering tidak mencoba untuk menyamaratakan situasi tertentu diluar, tetapi sering meminta penilaian kepada pembaca. Ketika disamaratakan, penyamarataan pada umumnya pada lingkup yang terbatas.
Banyak perbedaan yang telah diuraikan, tentu saja itu tidak mutlak. Kadang-Kadang peneliti akan menggunakan kedua-duanya pendekatan kualitatif dan kuantitatif di dalam studi yang sama. Penelitian seperti ini dikenal sebagai mixed-methods research. Keuntungannya adalah dengan menggunakan berbagai macam metode, pengumpulan dan penelitian dari data yang berbeda akan lebih baik di bandingkan hanya menggunakan satu metode.
Metode penelitian campuran adalah metode penelitian yang menggunakan 2 jenis penelitian  yakni kuantitatif dan kualitatif dalam penelitian yang sama. Manfaat dengan menggunakan ke 2 jenis penelitian, peneliti mampu mengumpulkan dan menganalisis lebih banyak jenis data.
Berdasarkan penjelasan di atas dapat di diuraikan bahwa : Penelitian metode campuran merupakan pendekatan penelitian yang mengombinasikan atau mengasosiasikan bentuk kualitatif dan bentuk kuantitatif. Pendekatan ini melibatkan asumsi-asumsi filosofis, aplikasi pendekatan-pendekatan kualitatif dan kuantitatif, serta pencampuran (mixing) kedua pendekatan tersebut dalam satu penelitian. Pendekatan ini lebih kompleks dari sekadar mengumpulkan dan menganalisis dua jenis data; tetapi juga melibatkan fungsi dari dua pendekatan penelitian tersebut secara kolektif (bersamaan) sehingga kekuatan penelitian ini secara keseluruhan lebih besar daripada penelitian kualitatif dan kuantitatif.
B.  Jenis Penelitian Pendidikan
Secara umum ada beberapa metodologi yang biasa digunakan dalam penelitian pendidikan antara lain:
1.  Penelitian eksperimental
2.  Penelitian korelasional
3.  penelitian kausal komparatif
4.  Penelitian survey
5.  Penelitian etnografi
6.  Penelitian historis
7.  Penelitian Tindakan Kelas

Penelitian Eksperimental
·      Merupakan penelitian yang paling mendekati metode ilmiah
·      Peneliti   memberikan   perlakuan   yang   berbeda   pada   dua kelompok,  dan  kemudian  mempelajari  efek  perlakuan.  Hasil dari penelitian ini mempunyai interpretasi yang jelas dan lugas
·      Misalnya:  Seorang  guru  fisika  ingin  mengetahui  metode mengajar  manakah  yang  efektif  untuk  mengajarkan  konsep yang   abstrak   (misalnya   usaha dan energi).   Maka   ia   dapat merancang     suatu     penelitian     untuk     membandingkan  efektivitas   dari   dua   macam   metode   mengajar   untuk meningkatkan pemahaman siswa. Metode mengajar yang digunakan ini disebut Variabel bebas atau   variabel   perlakuan   (misalnya   metode   inkuiri   dan praktikum). Variabel ini tidak dapat dikuantifikasi langsung, namun kedua metode ini diuji efektivitasnya melalui tes hasil belajar  siswa  untuk  konsep  usaha dan energy tersebut.  Nilai  tes  yang dicapai   siswa   disebut   variabel   tak   bebas   (dependent variable).
     Dalam  eksperimen  yang  sederhana  ini  ada  dua  metode  yang kontras  untuk  dibandingkan  satu  sama  lain.  Dalam  hal  ini diperlukan  pula  variabel  pembanding  atau  pengendali  yang disebut  extraneous  variable,  misalnya  tingkat  kemampuan siswa, usia, jenjang kelas, bahan ajar, dan karakteristik guru, yang   dapat   berpengaruh   terhadap   hasil   belajar   selama berlangsungnya investigasi. 
     Metode  ini  juga  menghendaki  adanya  kesamaan  dalam  cara pengelolaan   kelas   selama   periode   waktu   tertentu,   dan kesamaan  bahan  ajar  pada  kedua  kelompok,  kesamaan  usia, dan jenjang kelas siswa.

Penelitian Korelasional
·      Tujuan penelitian ini adalah menentukan hubungan antara dua variabel atau lebih.
·      Misalnya:   Seorang   guru   fisika  ingin   mengetahui individu  yang  bagaimana  yang  sering  mengalami  kesulitan dalam  mempelajari  kinematika.  Bila  kita  dapat  memprediksi secara   tepat,   maka   kita   dapat   menganjurkan   saran koreksi   terhadap   guru   tersebut   untuk   menggunakan metode tertentu, sehingga anak senang belajar kinematika.
     Untuk  itu  kita  perlu  mengumpulkan  sejumlah  informasi yang  diperkirakan  ada  kaitannya  dengan  konsep  kinematika seperti   kinerja   siswa   dalam   tugas   logik   mempelajari konsep   kinematika   (kemampuan   menghitung,   pemahaman konsep kinematika,  memecahkan  soal-soal),  kemampuan verbal, kebiasaan belajar, pengalaman siswa dalam belajar fisika  atau  pengalaman  dengan  guru  fisika, dan  informasi  lain  yang  menyebabkan  adanya  siswa  yang senang   pelajaran   kinematika,   dan   siswa   yang   membenci pelajaran kinematika.
·      Penelitian    korelasional    bertujuan    untuk    menyelidiki hubungan  yang  bermakna.   Oleh   karena   itu   dalam penelitian   ini   diharapkan   tidak   ada   intervensi   atau manipulasi  yang  dapat  mempengaruhi  hasilnya,  kecuali instrumen  penelitian  yang  diperlukan  untuk  mengumpulkan data. Sampel haruslah individu yang sama

Penelitian Kausal Komparatif
·      Penelitian  ini  bertujuan  untuk  menyelidiki  akibat  dari perbedaan diantara kelompok atau orang-orang.
·      Misalnya  guru  ingin  membandingkan  apakah  hasil  belajar siswa  dari  keluarga  dengan  orang  tua  tunggal  (single parent)  lebih  buruk  dari  pada  siswa  dari  keluarga  utuh. Untuk  menyelidiki  hal  ini,  guru  harus  memilih  secara sistematis  dua  kelompok  siswa  (orang  tua  tunggal  dan orangtua lengkap) – yang sesungguhnya (bukan manipulasi) 
     Setelah  itu  guru  membandingkan  hasil  belajar  mereka. Setelah   nyata   berbeda,   guru   tidak   boleh   segera menyimpulkan   bahwa   situasi   keluarga   mempengaruhi prestasi  belajar  siswa,  sebab masih  ada  factor  lain  yang dapat mempengaruhi hasil belajar siswa.
·      Interpretasi  dari  penelitian  kausal  komparatif  adalah terbatas, karena peneliti tidak boleh menyimpulkan bahwa faktor  tertentu  dapat  mempengaruhi  tingkah  laku  yang diobservasi.  Dalam  contoh  ini,  guru  tidak  mengetahui  (1) bahwa  perbedaan  prestasi  mungkin  disebabkan  karena situasi rumah (2) status orangtua juga dapat menyebabkan perbedaan     prestasi (3) adanya     faktor     lain     yang berpengaruh.

Penelitian Survei
·      Penelitian  ini  bertujuan  untuk  memperoleh  data  yang menentukan sifat spesifik ndari suatu kelompok.
·      Misalnya seorang kepala sekolah ingin mengetahui dampak dari  kebijakan  administrasi  yang  dilakukannya.  Apakah siswa   suka   atau   tidak   suka   terhadap   kebijakannya? Kebijakan mana yang paling disukai, dan yang paling tidak disukai. 
·      Suatu   survey   deskriptif   perlu   menyiapkan   sejumlah pertanyaan  yang  dikemas  dalam  bentuk  kuesioner  atau angket  untuk  sejumlah  besar  responden  atau  individu, melalui   surat,   telepon,   e-mail,   sms,   atau   diberikan langsung.   Jika   menghendaki   jawaban   langsung   dari responden,    dapat    melalui    wawancara.    Jawabannya kemudian  ditabulasi,  umumnya  dalam  bentuk  frekuensi atau persentase dari setiap jawaban pertanyaan.
·      Kesulitan   penelitian   survey   adalah   (1)   ada   keraguan terhadap  jawaban  yang  diberikan;  apakah  murni/jujur, tidak   asal-asalan   (2)   pengembalian   semua   kuesioner secara lengkap agar dapat dianalisis dengan benar.
·      Manfaat   dari   penelitian   survey   adalah   kemungkinan memperoleh sejumlah informasi dari sampel besar
·      Jika peneliti mengharapkan jawaban yang lebih rinci, maka dapat dilakukan melalui wawancara. Keuntungan wawancara adalah   dapat   membuat   pertanyaan   terbuka   (melalui daftar  pertanyaan),  sehingga  dapat  diperoleh  jawaban yang rinci dan mendalam.

Penelitian Etnografi
·       Penelitian etnografi merupakan salah satu penelitian kualitatif. Penelitian etnografi adalah penelitian berhubungan pada dokumentasi atau gambaran kegiatan seseorang setiap hari, atau menggunakan observasi dan interview.
·      Misalnya:    Bagaimana  cara  guru  olahraga  mengajarkan suatu   materi?   Apa   yang   dilakukan   oleh   guru   dalam kegiatan rutin sekari-hari? Apa yang dilakukan oleh siswa setiap hari? Kegiatan apa yang dilakukan setiap hari?
·      Untuk memperoleh jawaban atas pertanyaan di atas, maka peneliti  dapat  melakukan  ethnographic  research,  yang menekankan  pada  dokumentasi  dan  gambaran  kegiatan atau apa yang dialami oleh individu, melalui observasi dan interview. Sebagai contoh, dapat dilakukan di suatu kelas di SD, di mana peneliti melakukan observasi atas kegiatan guru   dan   siswa   secara   penuh,   utuh,   dan   kemudian mendeskripsikannya  secara  sangat  rinci.  Deskripsi  ini merupakan “potret” dari suasana sosial di kelas tersebut; pengalaman  intelektual  dan  emosional  siswa;  cara  guru menghadapi siswa dari berbagai ras, etnik, jenis kelamin, kemampuan.  Bagaimana  peran  siswa  dan  guru  di  kelas dipelajari, dimodifikasi, dan dimunculkan sebagai hal yang unik, pertanyaan guru, pertanyaan siswa dan sebagainya

Penelitian Sejarah
·      Penelitian ini berkaitan dengan aspek yang terjadi di masa lalu.  Data  diperoleh  melalui  penelitian  dokumen,  atau wawancara  dengan  individu  yang  hidup  pada  masa  itu. Penelitian  ini  berupaya  untuk  merekonstruksi  setepat mungkin  tentang  apa  yang  terjadi  pada  masa  itu  dan menjelaskannya.
·      Misalnya, Seorang koordinator kurikulum di sekolah, ingin mengetahui tentang argumentasi yang terjadi di masa lalu tentang  kurikulum  kelas  12.  Untuk  itu  ia  harus  membaca berbagai  hasil  penelitian  sosial  dan  teori  kurikulum  yang kemudian perlu diperbandingkan

Penelitian Tindakan kelas
·      Penelitian   Tindakan   Kelas   (PTK)   bersifat   situasional, berkaitan  dengan  mendiagnosis  masalah  dalam  konteks tertentu,  misalnya  masalah  di  kelas  atau  di  sekolah. Masalah berangkat dari praktek pembelajaran sehari-hari yang  benar-benar  dirasakan  oleh  guru  atau  siswanya. Kemudian  diupayakan  penyelesaiannya  demi  peningkatan mutu  pendidikan,  prestasi  siswa,  profesi  guru,  dan  mutu sekolahnya  dengan  jalan  merefleksi  diri  sebagai  praktisi dalam  pelaksanaan  tugas-tugasnya  dan  sekaligus  secara sistematik meneliti praksisnya sendiri.
·      Penelitian  tindakan  kelas  merupakan  upaya  kolaboratif antara  guru  dengan  siswanya,  bersifat  “self  evaluative‟ yaitu  modifikasi  praksis  yang  dilakukan  secara  kontinyu dan   dievaluasi   dalam   situasi   yang   terus   berjalan   di samping memperbaiki praksis pembelajarannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar